satukata.id

Startup
iklan

#Artikel

  • Artikel
29 August 2023

Perjuangan Endipat Wijaya untuk Kepulauan Riau

Perjuangan Endipat Wijaya untuk Kepulauan Riau


Redaksi
Bagikan

satukata.id, Batam - Ditengah potensi wilayah Kepri yang sedemikan baik, menjadi cukup paradoks jika kemudian melihat situasi masyakat Kepri secara keseluruhan. Angka kemiskinan misalnya. Memang benar bahwa jumlah masyarakat miskin di Kepri terhitung rendah. Totalnya sekitar 6,03 persen atau 148 ribu orang dari 2.064.564 jiwa penduduk Kepri (BPS : 2022). Sementara kemiskinan nasional berada di angka 9,57 persen dari total penduduk Indonesia. Kepri menempati posisi keenam terendah dilihat dari persentase angka kemiskinan secara nasional.

“Tapi,” Bang Endipat menganalisis, “Masyarakat Kepri tidak membandingkan kondisi kesejahteraannya dengan masyarakat di provinsi lain di Indonesia, melainkan dengan Singapura dan Malaysia. Kita tahu, pendapatan per kapita orang Indonesia berada di urutan ke-5 di ASEAN, setelah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand. Orang-orang Kepri bisa membandingkan tingkat kesejahteraannya sendiri dengan warga negara di Singapura dan Malaysia.”

Baca Juga : Ir. M. Endipat Wijaya, MM, Sosok yang Rendah Hati dan Ingin Kontribusi untuk Masyarakat Kepri

Dari analisisnya ini Bang Endipat kemudian menunjukkan Paradoks Kepri. Menurutnya, Kepri punya modal sumber daya alam, sumber daya manusia, dan posisi strategis yang cukup memadai untuk menjadi masyarakat yang sejahtera. Tidak terlalu jomplang jika dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia. Pendek kata masyarakat Kepri bisa menjadi kuat secara ekonomi, terhormat secara politik, sehingga bisa melibatkan diri secara sadar dalam mempertahankan citra baik Indonesia dalam pergaulan masyarakat antar bangsa.

“Karena itu tadi,” tambah, Bang Endipat, “Posisi Kepri yang berhadapan langsung dengan Malaysia dan Singapura penting untuk diperhatikan. Kita bisa melihat dinamika masyarakat di kedua negara itu setiap saat setiap waktu. Jujur, kita masih banyak tertinggal.”

Bang Endipat mengungkapkan, modal Kepri sudah memadai untuk maju menyetarakan diri dengan tingkat kesejahteraan masyarakat di kedua negeri jiran itu. Selain posisi strategis dan sumber daya alamnya, Kepri juga memiliki modal sosial yang cukup.

“Modal sosial yang dimaksud adalah kenyataan masyarakatnya yang heterogen. Ini adalah ciri masyarakat maritim, yang bisa menghargai perbedaan namun sadar akan tujuan bersama. Mentalitasnya lebih terbuka, siap menerima hal-hal baru, dan tidak selalu bertumpu pada primordialitasnya. Secara umum relatif lebih rasional,” paparnya.

Hal itu, menurut Bang Endipat, sejalan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kepri yang terbilang sudah cukup tinggi. Kepri menempati urutan keempat setelah DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Kalimantan Timur.

“Persoalannya,” menurut Bang Endipat, “adalah jalannya, atau bagaimana mempergunakan modal sumber daya alam, posisi strategis, dan sumber daya manusia Kepri itu untuk mewujudkan aspirasi masyarakat Kepri sendiri? Saya melihat momentum untuk melakukan lompatan ke arah kemajuan Kepri itu sudah ada di depan mata.”

30.000 Beasiswa PIP sudah Ia Perjuangkan Untuk Siswa SD, SMP dan SMA di Kepri Dengan Jumlah Uang Puluhan Milyar Rupiah yang sudah tersalurkan. Melihat kondisi ini, Bang Endi kemudian merasa tergerak. Ia ingin hadir untuk berkontribusi terhadap wilayah Kepri. Saat ini, belum bayak yang bisa ia lakukan. Namun hal itu tidak membuatnya berpangku tangan.

Meski belum banyak, melalui jejaring mapan yang ia miliki ditingkat nasional, Bang Endi sudah bisa mengupayakan agar masyarakat Kepri mapan secara pendidikan.

Selama tahun 2022 sampai tahun 2023 misalnya, Bang Endi melalui posisi strategisnya di Partai Gerindra, sudah bisa mengupayakan program beasiswa terhadap 30.000 siswa SD, SMP dan SMA di Kepri untuk menerima Program Indonesia Pintar (PIP). Setiap siswa mendapatkan bantuan uang tunai secara berbeda berdasarkan tingkatan sekolah, untuk siswa SMA dan SMK mendapatkan uang tunai Rp 1 juta, kemudian siswa SMP besarannya Rp 750.000 dan untuk siswa SD mendapatkan bantuan Rp 450.000.

Program Indonesia Pintar sendiri merupakan program pemerintah pusat yang disalurkan melalui anggota DPR RI dimasing-masing daerah pemilihan. Dan khusus yang disalurkan melalui Partai Gerindra di Provinsi Kepri beberapa tahun terakhir, diperjuangkan melalui Bang Endipat. Puluhan milyar rupiah sudah tersalurkan ke 30.000 siswa. Padahal, Bang Endipat belum menjadi anggota DPR RI.

Itu sebabnya, pada pileg 2024 mendatang, Bang Endi akan mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI. “Tanpa adanya kewenangan formal, saya tidak akan terlalu banyak bisa berbuat demi kebaikan masyarakat Kepri. Untuk itu, saya mohon bantuan, pada pileg mendatang saya akan mencalonkan diri. Seandainya saya diberi amahan ini, Insyaallah akan lebih banyak lagi yang bisa saya perjuangkan untuk masyarakat Kepri”, demikian kalimat pungkas Bang Endi suatu ketika dalam sebuah diskusi.(*)

Artikel Lainnya

satukata.id

Dikelola oleh:

PT. Kepri Media Siber

Kanal

News

Pemilu

Teknologi

Otomotif

Bola

Life Style

satukata.id

Dikelola oleh: PT. Kepri Media Siber