satukata.id, Batam - Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Kompetitif Nasional, merupakan agenda kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Untuk memenangkan hibah ini, tentu bukan hal yang mudah karena harus melalui berbagai tahapan seleksi administrasi, isi dan kebermanfaatan untuk Masyarakat.
"Alhamdulillah Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA) tahun 2023 ini mendapatkan hibah tersebut," kata Ketua Tim Assoc. Prof. Dr. Suryo Hartanto, M.Pd.T.
Kata dia, Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Kompetitif Nasional, pada program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan, wajib memiliki mitra, dalam hal ini ialah SMA Negeri 1 Bintan Pesisir. Kata dia, sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah di Provinsi Kepulauan Riau yang menjalankan program sekolah penggerak.
"Program sekolah penggerak merupakan hasil seleksi Kemendikbud yang telah dilaksanakan sejak tahun 2022 yang lalu. SMAN 1 Bintan Pesisir terletak di Pulau Gin besar, Kampung Pedes, Desa Numbing, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan. Provinsi Kepulauan Riau, saat ini dipimpin oleh Kepala Sekolah Aris Widodo, S.Pd. Dalam Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat ini Tim PKM diwajibkan oleh kementrian pendidikan menyelesaikan minimal dua permasalahan yang dimiliki oleh mitra, sehingga memberikan nilai manfaat," ungkapnya.
Baca Juga : 48 Anak Kepri Dapat Beasiswa dari Endipat Wijaya untuk Kuliah di UKRI Bandung
Suryo menyampaikan, terdapat lima intervensi pada program sekolah penggerak untuk mencapai tujuannya yakni pendampingan konsultatif dan asimetris, penguatan sumber daya manusia di satuan pendidikan (Kepala sekolah, pengawas dan guru) dengan program pelatihan dan pendampingan, pembelajaran dengan paradigma baru yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter sesuai nilai-nilai Pancasila, perencanaan berbasis data dengan merujuk pada manajemen berbasis sekolah dan digitalisasi sekolah untuk mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi dan menambah inspirasi.
SMAN 1 Bintan Pesisir, kata dia, sebagai sekolah penggerak tidak lepas dari berbagai permasalahan dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka, terdapat beberapa permasalahan utama yang harus segera diselesaikan pada mitra tersebut, antara lain, sumber daya listrik pada mitra sangat terbatas. Mitra telah memiliki sumber listrik dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), namun tidak berfungsi baik karena kerusakan baterai, sumber daya manusia pada mitra, kurang mengetahui cara pengelolaan dan perawatan peralatan pembangkit listrik tenaga surya, operasional proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) sebagai bagian dari kegiatan wajib kurikulum Merdeka pada mitra, belum mengoptimalkan potensi, karakteristik sekolah, lingkungan dan siswa. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project based learning).
"Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila," ujar Suryo.
Pelaksanaan Kegiatan PKM. Berdasarkan perencanaan dan Tindakan kepada mitra SMA Negeri 1 Bintan Pesisir, maka dilakukan kegiatan untuk menyelesaikan permasalahan terhadap mitra, antara lain:
1. Perakitan baterai solar sel. Tim PKM melakukan perakitan baterai kering sebagai pengganti baterai PLTS yang tidak berfungsi. Perakitan ini menjadi solusi untuk sumber daya mitra yang terkendala dengan baterai pengganti yang lebih murah, namun sesuai dengan kebutuhan yang tertera pada PLTS, dengan kapasitas 20.200 watt/ 20 KW. Perakitan dengan menggunakan baterai yang mudah didapatkan dipasaran umum namun dengan spesifikasi yang mencukupi sejumlah 4 unit baterai masing-masing 12V 200MAh. Perakitan dan penggantian dilaksanakan oleh anggota tim PKM, mahasiswa dan tenaga pendidik yang ditunjuk sebagai teknisi pendamping. Kegiatan perakitan baterei PLTS dilaksanakan pada 29 Agustus 2023. Penggantian baterai dilakukan sebagai upaya yang paling maksimal untuk mengurangi anggaran operasional, mengingat pergantian baterai yang sesuai dengan spesifikasi yang diberikan vendor perakit solar sel tidak rasional, terlalu mahal dan akan menyulitkan operasional mitra. Perakitan dilaksanakan sesuai rencana dan telah dilakukan proses uji coba secara langsung penggunaan PLTS dengan baterai yang diganti oleh tim PKM. PLTS dapat berfungsi dengan baik tanpa kendala, seluruh beban listrik yang dihubungkan dengan PLTS dapat beroperasi dengan baik.
2. Kegiatan kedua tim PKM Unrika yaitu mengadakan pelatihan pengelolaan dan perawatan PLTS kepada mitra, dilakukan oleh Tim PKM dengan peserta guru dan tenaga kependidikan di sekolah mitra. Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2023. Pamor Gunoto, M.T sebagai pemateri dalam pelatihan ini menyampaikan bahwa, “pelatihan meliputi materi yang berhubungan dengan perawatan dan pengelolaan, agar instrumen dan instalasi yang digunakan dalam mendukung PLTS dapat berfungsi dengan baik dan tahan lama”. Kegiatan ini dilakukan untuk membekali mitra agar mampu mengelola, mengoperasikan, dan melakukan pemeliharaan PLTS secara mandiri. Berdasarkan hasil kegiatan, kemampuan pengetahuan mitra dalam pengelolaan dan perawatan PLTS, dinyatakan meningkat dengan signifikan, setelah dilakukan beberapa tes pengetahuan tentang PLTS tersebut.
3. Kegiatan terakhir dari Tim PKM Unrika adalah melaksanakan pelatihan dan work shop untuk mengoptimalkan pelaksanaan penguatan proyek profil pelajar Pancasila (P5). Pelatihan dan work shop, melibatkan guru dan siswa pada mitra yang melaksanakan P5. Mempertimbangkan kebutuhan dan kebermanfaatan hasil proyek dan identifikasi karakteristik sekolah mitra maka dilakukan pengolahan limbah plastik menjadi paving blok. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2023. Tim PKM melakukan work shop kepada siswa dengan diawali pemaparan materi terhadap bahaya sampah plastik terhadap lingkungan sekitar, memberikan informasi berbagai alternatif untuk memanfaatkan sampah plastik disekitar menjadi barang yang memberikan nilai manfaat. Setelah melaksanakan pelatihankegiatan berbagi praktik baik dengan mengajarkan pengelolaan sampah plastik menjadi paving blok. Shalehoddin, M.Pd selaku pemateri dan pendamping kegiatan ini menyampaikan bahwa “Paving blok dari sampah plastik, menjadi salah satu solusi yang dipilih untuk mengurangi sampah plastik yang berada pada lingkungan sekitar, hasil akhir dari kegiatan ini berupa paving blok hexagonal yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sekolah mitra, lingkungan sekitar atau menjadi produk dan jasa kreatif.
Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan kepada mitra terhadap aspek permasalahan yang terjadi, maka didapatkan hasil kegiatan:
1. Terdapat peningkatan pengetahuan untuk pemeliharaan dan perawatan oleh pendidik dan tenaga kependidikan sebagai sumber daya utama dalam mengelola PLTS,
2. Pergantian suku cadang baterai dilaksanakan dengan baik sesuai dengan kebutuhan mitra, 3) Terwujudnya produk paving blok dari limbah plastik yang sesuai dengan harapan.
Suryono menyampaikan, kegiatan PKM ini secara keseluruhan dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut. "alhamdulillahirobbil alamin, puji Syukur kehadirat Allah SWT, dapat berjalan dengan baik dan lancar, saya ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, sebagai sponsor pendanaan hibah PKM tahun 2023, LPPM Universitas Riau Kepulauan, Mitra kegiatan PKM SMA Negeri 1 Bintan Pesisir dan seluruh Tim PKM 2023. Universitas Riau Kepulauan. Atas terselengaranya kegiatan Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat ini," ungkapnya.(*)