^{Proses Penandatanganan SOP Bersama Pabean Karantina yang disaksikan oleh Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang. Foto : istimewa}

satukata.id, Batam - Kepala Badan Karantina Pertanian (Kabarantan), Bambang, telah menetapkan target untuk menjadikan Pelabuhan Batu Ampar Kota Batam sebagai Zona Hijau Penerapan Stranas PK pada tahun 2023. Kabarantan mengumumkan hal ini saat menghadiri acara penandatanganan SOP Bersama antara Pabean dan Karantina terkait Peti Kemas di Pelabuhan Batu Ampar pada tanggal 24 Mei.

"Dari 14 lokus pelabuhan yang dinilai Stranas PK di tahun 2022 kemarin, Batam masih berada pada penilaian merah. Namun, saya yakin dengan adanya penandatanganan SOP Bersama hari ini, Pelabuhan Batu Ampar dapat segera menyusul dan mendapatkan penilaian sebagai zona hijau," kata Bambang.

"Kita harus memiliki semangat yang tinggi dalam merealisasikan target Stranas PK, karena pada dasarnya kita sedang menerapkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan National Logistic Ecosystem (NLE), yang merupakan upaya pemerintah dalam memberikan layanan publik yang cepat, mudah, dan bebas korupsi," sambungnya.

Menurut Bambang, peran karantina dalam melakukan prosedur pemeriksaan sebagai penjaminan keamanan dan kesehatan komoditas pertanian yang masuk wilayah Kepri tidak boleh dilewatkan, harus tetap dilaksanakan dengan baik. Meskipun Batam merupakan wilayah yang unik dengan otoritas khususnya sebagai wilayah Free Trade Zone (FTZ) atau kawasan perdagangan bebas. Tujuan dari pelaksanaan yang baik ini adalah untuk menjaga kelestarian sumber daya alam Indonesia.

Bambang menjelaskan, bahwa dengan penerapan pemeriksaan bersama melalui SSmQC (Single Submission Multi Quota Control), seluruh proses pemeriksaan dari Karantina Pertanian, Karantina Ikan, dan Bea Cukai akan dilakukan di perbatasan dan setiap pergerakan barang akan terpantau secara online, hal ini akan membuat proses menjadi efektif dan efisien bagi para pelaku usaha.

Kepala KSOP Khusus Batam, Takwim Masuku, menyampaikan tiga catatan dari Tim Stranas PK terhadap Pelabuhan Batu Ampar agar dapat mencapai status zona hijau. Pertama, penerapan SSm QC, yang telah ditandatangani SOP-nya hari ini. Kedua, perlu peningkatan manajemen BP Batam sebagai regulator dan operator di kawasan pelabuhan Batu Ampar. Ketiga, proses trucking yang perlu diperbaiki.

Pelabuhan Batu Ampar merupakan salah satu pintu masuk utama komoditas perdagangan, termasuk komoditas pertanian, ke Kepulauan Kepri. Berdasarkan data IQFast Karantina Batam, Kepala Karantina Batam, Iyus Hidayat, melaporkan bahwa dalam periode Januari hingga Mei 2023, terjadi sebanyak 487 kali lalulintas pemasukan komoditas pertanian dengan volume mencapai 940,230 ton. Selain itu, frekuensi ekspor mencapai 591 kali dengan total 59,145 ton senilai Rp.1,828 triliun.

""Dengan kerjasama dan kolaborasi yang baik antara seluruh instansi terkait di kawasan pelabuhan diharapkan target tahun 2023 untuk penerapan SSm QC impor di 32 pelabuhan dan 6 bandara kita juga SSm QC ekspor dapat terlaksana dengan baik," tutup Bambang.(*)