satukata.id, Batam - Pulau Rempang di Batam menjadi sorotan dunia dengan nilai investasi pabrik kaca terbesar kedua di dunia yang mencapai USD11,5 miliar atau sekitar Rp172 triliun. Investasi ini diharapkan tidak hanya merangsang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menciptakan peluang kerja baru sebanyak 35.000 lapangan pekerjaan.

Perusahaan asal China, Xinyi, akan menjadi penggerak utama di balik investasi luar biasa ini. Mereka berencana untuk mendirikan pabrik kaca serta panel surya yang inovatif di Pulau Rempang. Langkah ini diambil dalam rangka mendukung visi pemerintah Indonesia dalam mengembangkan konsep Green and Sustainable City di wilayah ini.

Baca Juga : Sektor Industri Mesin dan Elektronik Masih Dominan, Investasi Asing di Batam Meningkat

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengubah Pulau Rempang menjadi sebuah kota baru yang berfokus pada industri berkelanjutan. "Pengembangan Rempang bukan hanya tentang investasi, tapi juga memperhatikan hak-hak masyarakat," ujar Rudi saat berdiskusi dengan warga Rempang.

Dalam konteks ini, fokus utama adalah memberikan peluang pekerjaan kepada generasi muda Pulau Rempang. "Kami akan memberikan kesempatan kepada seluruh anak muda di Rempang. Diperkirakan investasi ini akan membutuhkan sekitar 30 ribu tenaga kerja dari berbagai latar belakang."

BP Batam juga telah berkolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal yang handal. Ini diharapkan akan meningkatkan kemampuan calon pekerja dan pada gilirannya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan investasi sebesar ini, harapan besar terletak pada pendidikan dan pelatihan khusus yang akan diberikan oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) kepada para pemuda Pulau Rempang. Hal ini diyakini akan memberikan dorongan besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan menciptakan kesejahteraan yang merata.

"Anak-anak di sini harus terlibat dalam proses pembangunan. Ini adalah komitmen kami. Kami bekerja secara berkelanjutan dengan kementerian terkait, memastikan bahwa seluruh fasilitas dan persyaratan telah disiapkan sesuai arahan Presiden," tambah Rudi.

Dengan langkah besar ini, Pulau Rempang menuju transformasi yang berkelanjutan, membawa harapan bagi kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.(*)